Pada 12 Mei 2025, kelompok Hamas mengumumkan kesiapannya untuk membebaskan Edan Alexander, seorang tentara Israel-Amerika berusia 21 tahun yang ditahan sejak serangan pada 7 Oktober 2023. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk mendorong gencatan senjata dan membuka jalur bantuan kemanusiaan ke Gaza. Bloomberg Technoz+11Rmol.id+11pantau.com+11Jurnal Islam+2kompas.id+2pantau.com+2
Meskipun demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa pembebasan sandera tersebut tidak akan mengarah pada gencatan senjata. Israel hanya berkomitmen untuk menyediakan koridor aman bagi pembebasan Edan, tanpa menghentikan operasi militernya di Gaza. pantau.com+1detiknews+1detiknews
Negosiasi ini melibatkan mediasi dari Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar. Utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, mengonfirmasi bahwa pembebasan Edan Alexander diharapkan terjadi dalam waktu dekat. detiknewsRmol.id+12kompas.id+12El PaĆs+12
Situasi ini menyoroti kompleksitas konflik di Gaza, di mana upaya kemanusiaan dan diplomatik seringkali terhambat oleh pertimbangan politik dan keamanan. Meskipun pembebasan sandera dapat menjadi langkah positif, tanpa komitmen gencatan senjata dari kedua belah pihak, penderitaan warga sipil di wilayah tersebut kemungkinan akan terus berlanjut.
Dengan lebih dari 52.000 korban jiwa di Gaza sejak dimulainya konflik, komunitas internasional terus mendorong solusi damai yang berkelanjutan. Namun, perbedaan posisi antara Hamas dan Israel menunjukkan bahwa jalan menuju perdamaian masih penuh tantangan.ElHuffPost